15 tahun lalu menjadi era mulai berkembangnya internet secara masif di dunia. Pada 1998, ada Facebook di Amerika dan Google saat itu sedang diuji beta.
Wikipedia selama tiga tahun berkembang dan streaming video kucing lucu di YouTube kemudian ditimbulkan tujuh tahun kemudian.
Lalu, apa alasannya drama Korea bisa menjadi begitu difavoritkan di Asia, bahkan dunia? Ini dia 15 alasannya, dikutip dari Soompi, Senin (8/4).
1. Internet
Internet adalah fandom kedua dari pengembangan informasi tentang drama-drama Korea. Internet menjadi spoiler yang membocorkan serangkaian jalan cerita, aktor dan aktris yang terlibat dalam drama itu.
Kehadiran internet kemudian menjadikan banyak orang mencari segala informasi tentang drama tertentu. Forum-forum netizen yang membahas mengenai setiap episode drama semakin tak terhitung jumlahnya. Rekapitulasi drama ini mulai episode awal hingga akhir tersedia di internet.
2. Jumlah episode jelas
Drama-drama Korea memiliki rentang episode yang pasti. Sebelum drama ini diluncurkan, produser dan sutradara sudah mengetahui jumlah total episode. Jika rating drama ini bagus dan ada ekstensi kejutan, maka rumah produksi akan mengumumkan tambahan episodenya.
Jumlah episode dalam drama Korea biasanya pendek, berkisar 16-20 episode. Meski, ada juga sejumlah drama yang bisa mencapai 100-200 episode, disebut drama sageuk.
Drama Korea berbeda dengan sejumlah drama di Amerika yang memiliki episode panjang atau memakai sistem season, seperti season 1, season 2, atau season 3. Termasuk, sinetron-sinetron Indonesia yang cenderung memperpanjang episodenya ( mpe beratus-ratus..hedehh, tapi tetep laku ). Drama Amerika memiliki konsep dongeng novelistik. Mereka membentuk karakter, mengeksplorasi konflik, meningkatkan ketegangan, dan kemudian konflik diselesaikan.
Drama Korea cenderung berakhir dengan akhir bahagia (happy ending), atau berakhir dengan tidak bahagia namun tetap diceritakan dengan indah.
Sedangkan drama-drama Amerika, kebanyakan akhirnya tidak diinginkan penonton. Misalnya tokoh utama mati, pahlawan yang gagal membunuh musuhnya dan bersambung ke season kedua. Terkesan, ceritanya seolah digantung. Nah, sebagian penonton tidak menyukai akhir seperti ini.
3. Drama sageuk dibatasi maksimal 200 episode
Tak banyak rumah produksi Korea yang berani mengambil risiko memproduksi drama yang panjang, atau yang biasa disebut drama sageuk. Sebab, jalan ceritanya berkelok-kelok. Jika tak pandai menulis cerita, maka sageuk akan terkesan membosankan dan akhirnya ditinggalkan penonton.
Aturan primetime drama di Korea menyebutkan sebuah drama sageuk tak boleh berlangsung lebih dari setahun. Rentang episodenya 100-200 episode. Drama sageuk di Korea biasanya menceritakan kehidupan sehari-hari, atau komedi situasi.
4. Romantis
Korea adalah jagonya menampilkan cerita romantis. Kisah romantisnya pun diambil dari sekitar kita, sehingga orang yang menonton merasa dekat dengan cerita itu ( jadi serasa kisah hidup aku..xixixi )
Penampilan dan akting aktor dan aktrisnya begitu sempurna, seperti akting melamun, akting menangis, akting kesepian, hingga akting sakit hati. Scene-scene yang memainkan perasaan, membuat drama-drama Korea dijuluki televisi khusus perempuan. yang jelas bikin mewek hiks...
5. Selalu ada tontonan baru
Drama-drama Korea seakan tak pernah habisnya untuk ditonton. Episodenya yang diset pendek-pendek membuat drama ini selalu membawa penyegaran. Tak heran, setiap tiga bulan sekali, industri pertelevisian Korea selalu menyajikan judul-judul baru, baik dalam bentuk film maupun serial.
Mungkin kamu juga merasakan, pada saat kamu memulai menonton drama Korea, maka ada rasa dimana kamu ingin menontonnya sampai akhir tanpa ada jeda istirahat. Itu sebabnya sebagian besar pecinta K-drama rela begadang dari pagi hingga keesokan paginya lagi demi menyaksikan jalan cerita drama ini sampai akhir. Ini diriku bangett :x mpe rela besoknya mata bengkak n molor dikantor hihihi....
6. Budaya Korea
Dalam era globalisasi seperti saat ini, ada rasa dimana anda ingin mengenal berbagai keunikan budaya sebuah negara. Nah, drama-drama Korea memang tak terlepas dari pengaruh budaya luar negeri, atau western oriented. Namun, K-drama sekilas selalu ada menawarkan budaya-budaya Korea yang masih unik.
Misalnya, ada adegan dimana budaya makan bersama diperlihatkan dengan berbagai sajian khas Negeri Gingseng, seperti kimchi. Ada juga adegan aktor dan aktrisnya mengenakan hanbok, pakaian tradisional Korea. Adegan cara minum di depan orang yang lebih tua dan banyak lagi daya tarik budaya yang bisa diketahui dari sekadar menonton drama Korea.
Tak kalah pentingnya, Korea menyajian setting lokasi di berbagai tempat indah di sana ( betul..betul.. !! bikin penonton terpukau dan bermimpi buat tamasya ke korea )
7. Artis komik
Hampir setiap drama Korea penuh dengan hal-hal yang indah untuk dilihat. Salah satunya adalah penampilan artis-artisnya yang sangat komikal dengan dandanan memperlihatkan kecantikan dan ketampanan mereka. meski rata-rata hasil oplas sehh..
Misalnya, aktor Lee Jun Ki dengan mata almondnya yang indah, Lee Min Ho dengan wajah pangerannya, Yoon Si Yoon dengan wajah mungil dan imutnya. Tak lupa, akting seringai tulang pipi Hyun Bin dan Gong Yoo yang terkesan nakal namun tampan.
Anda tentunya tak meninggalkan sejumlah drama, seperti Boys Before Flowers, To the Beautiful You, You're Beautiful, dan Flower Boy Ramyun Shop yang penuh dengan artis-artis komik.
8. Menggugah emosi penonton
Tak peduli apapun judul dramanya, K-drama mempunyai tujuan utama, membuat penonton merasakan 'sesuatu' (kata teteh Syahrini). Mulai dari dialog naskahnya, akting artisnya, dan jalan cerita dramanya. Semuanya bertujuan tunggal, yaitu menggugah emosi penonton (setuju banget..!!)
Drama Korea bisa menghadirkan beberapa plot yang cukup menyedihkan. Kemudian, laiknya bola pingpong, emosi anda sesaat kemudian bisa melompat ke perasaan bahagia. Dari awalnya anda menangis, hanya dalam hitungan beberapa detik kemudian, anda bisa tertawa terbahak-bahak. Jadi, penonton tidak akan pernah pulih dari keterlibatan emosional.
Dalam hiburan Barat, hal ini kadang tidak sering terjadi. Drama dan film barat cenderung mempertahankan sejumlah plot cerita. Misalnya, plot yang menunjukkan aksi kekejaman dan kebrutalan yang bertahan dari awal sampai akhir, sehingga tak semuanya bisa memukul hati penonton.
Lihat saja contohnya film Korea 'A Moment to Remember.' Bagi pria atau wanita yang tak sedih dan menangis setelah menonton film ini, berarti ada yang tak beres dengan hati anda.
9. Menampilkan keseharian
Drama-drama Korea hampir seluruhnya menunjukkan kisah keseharian kita. Jika penulis boleh membedakannya dengan sinetron di Indonesia, terkadang hanya menampilkan kehidupan tokoh kalangan menengah atas, atau derita kalangan masyarakat bawah yang berkepanjangan. Sehingga, jalan ceritanya di beberapa scene terasa sangat tidak masuk akal.
Ini tentu saja berbeda dengan K-drama. Jalan ceritanya menunjukkan keseharian masyarakat Korea yang selalu berakar pada budaya mereka.
Mulai dari budaya makan lesehan dengan panci-panci nasi, budaya mencuci pakaian dengan mengucek cucian menggunakan kaki, budaya tidur dengan sleeping bag di lantai, dan sebagainya. Menceritakan kehidupan manusia, merupakan salah satu ciri khas drama Korea.
10. Adegan-adegan persahabatan
Karena berakar dari budaya dan kehidupan keseharian masyarakatnya, ada beberapa kebiasaan unik yang selalu disajikan di dalam drama-drama Korea. Misalnya, budaya mengunjungi pemandian air panas bersama-sama keluarga, atau para sahabat.
Berikutnya, budaya mandi bersama, sesama laki-laki, atau sesama perempuan. Hubungan antara orang yang lebih muda begitu menghormati orang yang lebih tua juga sering ditunjukkan di sini.
11. Ketulusan
Dalam beberapa karakter drama Korea, ketulusan menjadi pesan tersirat dalam setiap jalan ceritanya. Pentingnya ikatan keluarga, kerja keras, dan perjuangan mencapai sukses menjadi adegan wajib di industri pertelevisian Korea. Artis-artisnya pun pada akhirnya melakukan akting mengalir apa adanya.
Kebanyakan dari mereka benar-benar menangis, marah, dan terbawa emosi dengan karakter yang dibawakannya. Untuk alasan kesebelas ini, anda mungkin bisa menemukannya setelah menonton drama 'Thank You' dan 'Heartstring.'
12. Mengubah gender
Beberapa drama Korea menghadirkan cerita dimana tokoh utamanya mengubah gender. Artinya, jika dia aslinya adalah seorang wanita, maka dalam drama dia akan menyamar sebagai seorang laki-laki, tentunya berpakaian dan berakting laiknya laki-laki. Ini juga menunjukkan dua sisi kemampuan akting tokoh utama wanita.
Banyak drama Korea dengan jalan cerita seperti ini mencetak sukses luar biasa di hati penonton Asia. Beberapa judul yang penulis rekomendasikan, di antaranya Coffee Prince, Painter of The Wind, You're Beautiful, dan Sunkyunkwan Scandal.
Seri gender ini cenderung berupa serial komedi romantis, disatu sisi mengocok perut penonton, di sisi lain menghadirkan tantangan baru. Meski, beberapa di antaranya sarat akan pesan tentang politik gender.
13. Menampilkan drama sejarah
Produser-produser Barat biasanya akan menggarap film bergenre sejarah dengan alur cerita yang cenderung serius. Misalnya film Abraham Lincoln, Vampire Hunter, dan Tale a Knight. Jelas, ini berbeda dengan Korea. Drama-drama sejarah Korea yang biasanya berupa sageuk menghadirkan nuansa baru.
Korea senang bermain-main dengan drama sejarahnya, dikenal dengan fusi sageuk. Mereka berani memasukkan unsur lelucon di dalam drama sejarahnya, sehingga penonton tidak akan merasa bosan, meskipun mereka menonton sebuah drama sejarah.
Anda bisa menonton serial 'Sunkyunkwan Scandal' dan 'Hong Gil Dong' yang akan membuat anda tertawa terbahak-bahak.
14. Dua episode sepekan
Di negeri asalnya, drama-drama Korea hanya ditayangkan dua kali setiap pekannya. Ini tak sama dengan sinetron-sinetron yang ditayangkan nyaris setiap hari, di Amerika, termasuk Indonesia.
Ini merupakan strategi sendiri. Sebab, produser tahu bahwa masa dimana penonton menunggu episode terbaru drama kesayangannya adalah penyiksaan yang indah.
Jika penonton begitu menyukai drama yang mereka tonton, pastinya dia tak akan sabar menunggu. Semakin besar rasa penasaran penonton, biasanya rating drama semakin bagus. Sehingga, jika tiba hari penayangan yang dinantikan, ada rasa puas yang berbeda.
15. Final cerita yang manis
Drama Korea memang kebanyakan berakhir bahagia atau happy ending. Namun, episode terakhir dalam setiap K-drama tetap disajikan seistimewa episode awalnya.
Artinya, drama Korea tak sekadar berakhir dengan saling berpelukan antara dua tokoh utamanya, atau saling berciuman, atau akhirnya menikah, seperti cerita-cerita dari negeri dongeng. Kadang, akhir bahagia versi drama Korea juga bisa disajikan dalam bentuk lain, awalnya menyakitkan, namun ternyata manis.
Dalam serial A Warewolf Boy misalnya. Akhir cerita sama sekali tidak mempersatukan dua tokoh utama. Sebab, logikanya, seorang manusia srigala tak akan mungkin bersatu dengan manusia.
Namun, ada pertemuan manis yang terakhir kalinya terjadi antara dua tokoh utama, sehingga perpisahan mereka berakhir dengan ketulusan.
Demikian 15 alasan yang menyebabkan drama-drama Korea bisa begitu disukai di Asia, juga dunia. Yang mana alasan kamu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar